Autentikasi
merupakan sebuah mekanisme yang di gunakan untuk melakukan validasi terhadap
identitas user yang mencoba mengakses sumber daya dalam sebuah sistem komputer.
Metode autentikasi konvensional yang selama ini familiar di gunakan adalah
menggunakan kombinasi “username” dan “password” atau biasa juga disebut dengan
metode “single factor authentication”. Username adalah sebuah penanda unik yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi seorang user yang mencoba masuk (log on)
kedalam sebuah sistem komputer. Password adalah sebuah kombinasi rahasia yang
terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus. Username dan password
di kombinasikan bersama-sama untuk mekanisme otentikasi pada sebuah sistem
komputer.
Ketika
username dan password seseorang sudah di ketahui oleh penyerang maka tidak ada
mekanisme berikutnya yang dapat menghalangi akses yang di lakukan oleh seorang
penyerang terhadap sistem dalam sebuah organisasi. Mengapa kombinasi username
dan password ini rentan terhadap serangan oleh pengacau? Hal ini karena masih
banyak organisasi atau individu yang belum menerapkan kebijakan username dan
password yang aman. Terdapat beberapa metode yang digunakan oleh hacker
untuk membobol password kita. Metode tersebut antara lain:
- Brute force attack merupakan metode untuk memecahkan kode dengan mencoba semua kombinasi yang mungkin. Istilah awamnya adalah try and error alias coba-coba. Metode ini sangatlah sederhana, tetapi efektivitasnya luar biasa. Walau memerlukan waktu yang lama khususnya untuk password yang rumit, tapi tidak ada satu pun sistem yang aman dari serangan ini.
- Dictionary attack merupakan metode untuk memecahkan kode dengan menebak dengan kata-kata dalam kamus dikombinasikan dengan angka-angka atau karakter. Dari hasil survei menunjukkan user di dunia ini rata-rata menggunakan password yang mudah diingat seperti 123456, qwerty atau asdf. Penggunaan password tersebut memang cukup dimaklumi karena sangat mudah diingat. Tapi, apakah hal tersebut sepadan dengan risikonya? Apalagi jika account tersebut berkaitan dengan account bank Anda.
Contohnya
adalah dengan menggunakan kombinasi username dan password yang mudah di tebak
dan tidak mengikuti kaidah-kaidah strong password. Kaidah strong password
merupakan suatu petunjuk/ tips yang perlu di ikuti oleh user individu atau dalam
sebuah organisasi dalam membuat username dan password yang sulit untuk di
jebol.
Berikut
adalah petunjuk strong password authentication:
Username default yang di buat oleh sistem secara otomatis sebaiknya di ganti untuk
mencegah ditebak dengan mudah.
Password yang berisikan kata-kata yang terdapat dalam kamus sebaiknya di hindari
karena dapat di pecahkan dengan menggunakan program peenjebol password
(password cracking).
Password idealnya merupakan kombinasi dari huruf besar dan huruf kecil, angka,
dan karakter khusus. Contoh karakter khusus adalah: %, !, dan &.
Password idealnya mudah di ingat tapi sulit untuk di tebak. Hindari penggunaan password
lemah yang menggunakan pengenal pribadi seperti tanggal lahir, nama kecil.
Contoh penggunaan strong password 12Ud!, yang mudah di ingat dengan menggunakan
metode mnemonic rudi.
Password yang kompleks sangat sulit untuk di ingat dan seringkali harus di tuliskan.
Berilah pemahaman pada user jika menuliskan password maka harus di simpan pada
tempat yang aman.
Jika user memiliki password lebih dari satu untuk sistem jaringan dan situs
web, biasanya mereka menyimpan daftar password tersebut dalam dalam sebuah file
dalam sistem komputer mereka. Untuk melindungi file tersebut dari akses user yang
tidak berhak, user seharusnya meng-enkripsi file tersebut dalam daftar passwordnya.
Password harusnya terdiri dari minimal 8 karakter. Semakin banyak karakter yang
di gunakan maka semakin sulit untuk menebak permutasi yang benar.
Password yang digunakan untuk multiple sistem seperti sistem jaringan dan sistem
web sebaiknya di buat unik satu sama lain.
Password seharusnya di rubah secara berkala. Ini untuk mencegah penggunaan password
secara permanen sehingga hal tersebut menyulitkan seorang hacker menebak
perubahan berkala password tersebut.
Dari
semua petunjuk diatas tentunya tidak dapat menjadi jaminan bahwa sistem komputer
aman dari serangan pengacau. Untuk mengatasi masalah ini, maka di perlukan
suatu mekanisme autentikasi yang lebih aman dan berlapis sehingga menyulitkan
pengacau untuk mencoba mengakses sistem yang ada dalam sebuah organisasi secara
tidak sah (ilegal). Mekanisme ini melibatkan banyak faktor-faktor pendukung
dalam proses otentikasi yang biasa di sebut dengan “Multi Factor Authentication”.
Multi
Factor Authentication
Autentikasi
user dalam lingkungan jaringan di lakukan menggunakan faktor-faktor seperti
password, token, dan biometrik. Ketika dua atau lebih faktor-faktor ini di gunakan
untuk meng- autentikasi seorang user, otentikasi ini di sebut sebagai multi
factor authentication.
Multi
factor authentication mampu meningkatkan keamanan karena menggunakan faktor-faktor
lain sebagai tambahan untuk meng- autentikasi user. Faktor-faktor yang di gunakan
dalam multi factor authentication di antaranya adalah: something you know, something
you have, something you are, something you do.
Something
You Know
Faktor
something you know melibatkan pengetahuan informasi rahasia yang memungkinkan
user meng- autentikasi dirinya sendiri ke sebuah server. Contoh dari faktor ini
adalah sebuah password dan sebuah personal identification number (PIN).
Something
You Have
Faktor
something you have melibatkan bahwa user harus memiliki alat secara fisik. Jika
tanpa adanya alat tersebut maka user tidak dapat meng- autentikasi dirinya sendiri
ke server sistem computer. Contoh dari faktor ini menggunakan sebuah token dan
smart card (kartu cerdas).
Something
You Are
Faktor
something you are melibatkan bahwa user meiliki karakteristik yang unik yang membedakan
dirinya dengan user lain untuk mengidentifikasi dirinya sendiri. Faktor ini
menggunakan metode identifikasi biometrik untuk meng-otentikasi user. Contoh dari
faktor something you are meliputi sidik jari, pemindaian retina mata, dan garis
tangan seseorang.
Something
You Do
Faktor
something you do melibatkan bahwa tiap user ketika melakukan sesuatu atau ketika
menggunakan sesuatu dengan cara yang berbeda. Contoh dari faktor ini penggunaan
analisis suara (voice recognattion) atau analisis tulisan tangan. Autentikasi
multi faktor menyediakan lapisan keamanan tambahan dalam proses otentikasi.
Lapisan tambahan ini mengurangi peluang yang bisa di lakukan oleh user yang
tidak sah mencoba menerobos ke dalam sistem komputer. Selain keuntungan dari
penggunaan otentikasi multi faktor, juga terdapat kelemahan dari mekanisme otentikasi
ini.
Kelemahan
Multi Faktor Autentikasi
:
□ Mungkin saja terjadi
sebuah situasi dimana seorang user yang berhak ternyata tidak dapat
meng-otentikasi dirinya sendiri ke server sistem komputer menggunakan mekanisme
ini. Misalnya, jika seorang user yang berhak kehilangan smart card mereka, maka
user tersebut tidak dapat meng- autentikasi dirinya sendiri ke dalam sistem
komputer sampai smart card-nya tersebut di ganti/ di keluarkan lagi.
□ Jika proses autentikasi
user membutuhkan waktu yang cukup lama, user mungkin saja melewati beberapa
tahap yang perlu untuk di lakukan atau bahkan user tidak mau lagi menggunakan
proses autentikasi ini. Contohnya, jika sebuah pintu yang menggunakan kartu
gesek memerlukan waktu yang cukup lama untuk memvalidasi kartu yang di miliki
user tersebut, mungkin saja user tersebut akan tetap membiarkan pintu tersebut
tetap terbuka. Ini mungkin saja membuka celah keamanan dari area aman gedung
oleh user yang tidak berhak sehingga dapat menerobos ke dalam sistem komputer.
□ Multi faktor otentikasi
juga dapat menyebabkan membengkaknya biaya perawatan dari sistem komputer. Hal
ini terjadi karena lebih banyak perangkat keras yang di butuhkan untuk
mengimplementasikan proses autentikasi.
1 komentar:
Sippp penyusunan materinya..
Posting Komentar